Senin, 21 Juni 2010

Toyota dan Honda "Nyerah" di China


CHINA, KOMPAS.com - Dua produsen mobil terbesar di Jepang Toyota dan Honda akhirnya mengibarkan bendera putih terhadap aksi mogok massal di China. Keduanya sepakat kehilangan sebagian keuntungan untuk menaikkan gaji karyawan sesuai tuntutan yang dilakukan pengunjuk rasa.

Situasi semakin pelik ketika Pemerintah China memutuskan untuk terus memperkuat mata uang Yuan terhadap dollar Amerika. "Langkah ini akan membuat gaji karyawan di China naik sehingga kesejahteraan bisa lebih baik. Selain itu, pertumbuhan perekonomian menjadi lebih baik," ujar Jim O'Neill seorang ekonom dari Goldman Sachs Group, seperti dilansir autonews, kemarin.

Mieko Iwasaki, juru bicara Toyota mengatakan, Toyoda Gosei Co salah satu cabang perusahaan Toyota yang memproduksi komponen telah menyatakan aktivitas produksi kembali normal setelah aksi mogok berhenti. Begitu juga dengan Honda

David Cohen, pengamat ekonomi global dari Action Economics-Singapura menambahkan, perusahaan asing di China akan semakin tertekan setelah diputuskannya opsi kenaikan gaji.
"Ongkos produksi akan lebih tinggi. Meski Yuan menguat, nilainya masih jauh di bawah dan China tetap menjadi negara yang kompetitif untuk meneruskan investasi mereka," ujar Cohen.

Kebijakan menaikkan nilai Yuan, justru akan membantu pabrikan lain menekan tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji mereka.

Penulis: AGK
Editor: bastian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar