Selasa, 25 Mei 2010

SBY: Ongkos angkut di Indonesia masih mahal


JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ongkos angkut di dalam negeri masih mahal sehingga mendorong harga jual produk tinggi, dan menugaskan para menteri terkait untuk berupaya menekan tarif ongkos distribusi logistik tersebut.

Kepala Negara mengatakan ongkos angkut logistik produk kebutuhan sehari-hari di Indonesia bahkan lebih tinggi dari negara lain yang ada di Asia Tenggara.

"Ongkos angkutan truk di Indonesia US$0,3 per km, bandingkan dengan ongkos truk di negara Asean yang US$0,22 per km," kata SBY dalam sambutannya saat membuka Konferensi Dewan Ketahanan Pangan 2010 di Jakarta Convention Center hari ini.

Ongkos angkut yang tinggi tersebut, katanya, masih dibebani dengan biaya lainnya sehingga makin membebani kalangan pemasok maupun industri yang akan menyebarkan produknya di seluruh wilayah Indonesia.

Tingginya ongkos angkut untuk mendistribusikan barang tersebut, tambahnya, menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah menteri terkait untuk mendapatkan solusi terbaik sehingga mampu memecahkan masalah tersebut.

"PR bagi menteri cari cara cespleng agar betul betul ongkos angkutan yang mahal bisa turun dan bukan teori," kata SBY.(Bisnis Indonesia/JIBI/Linda T. Silitonga & Irsad Sati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar