Kamis, 04 Maret 2010

Truk Sampah pun Dilengkapi GPS

Truk Sampah pun Dilengkapi GPS
Salah satu wilayah di India bernama Ahmedabad melengkapi armada truk pengangkut sampah dengan teknologi GPS (Global Positioning System).

Namun Ahmedabad Municipal Corporation (AMC) sebagai penyelenggara ide ini baru bisa mengoperasikan 35 unit truk sampah berteknologi GPS yang mereka beli dari dana bantuan Jawaharlal Nehru National Urban Renewal Mission (JNNURM).

Truk pengangkut sampah yang telah terinstal teknologi GPS ini akan beroperasi di zona-zona yang menjadi bagian khusus dari proyek pembersihan lingkungan. ”Dengan adanya fasilitas GPS ini akan membantu kami menentukan dengan tepat lokasi dimana sampah-sampah banyak dibuang serta mengetahui jarak perjalanan yang ditempuh,” kata juru bicara AMC.”Kami juga telah membuktikan bahwa GPS menyediakan data bermanfaat bagi model program pembersihan sampah kota yang efektif,” tambahnya.

Selanjutnya, AMC berencana untuk membeli 400 truk GPS sebagai bagian dari rencana yang telah disusun bersama dengan JNNURM untuk kemudian memperluas wilayah pengoperasian truk sampah ini.
Memprediksi Datangnya Hujan

Kemudian, Badan Meteorologi Jepang tengah mengembangkan penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk meningkatkan keakuratan dalam memprediksi terjadinya hujan. Dalam metode ini, mereka menganalisa konten uap air melalui GPS.

Juru bicara pejabat badan meteorologi Jepang mengatakan, GPS mengamati perubahan seismik dengan menerima gelombang radio dari satelit. Sejumlah besar uap air secara perlahan akan tersalurkan ke gelombang radio dan menyebabkan eror.

”Kami kemudian memanfaatkan hal ini. Bekerjasama dengan Meteorological Research Institute, kami mengembangkan metode untuk memperkirakan kuantitas uap air melalui eror tersebut,” kata juru bicara tersebut.

”Keterlambatan datangnya gelombang radio dapat dimanfaatkan untuk memprediksi terjadinya hujan dengan lebih akurat,” tambahnya. Dia pun menyebutkan, metode baru ini akan segera diperkenalkan dan diaplikasikan. Badan Meterologi Jepang telah mengadakan simulasi metode GPS dan cara ini terbukti dapat memprediksi area kecil yang akan kedatangan hujan.

Selanjutnya, metode ini akan terus dikembangkan agar bisa memprediksi area yang lebih luas lagi. Cara ini setidaknya akan sangat membantu evakuasi satu hingga lima jam sebelum terjadinya banjir yang diakibatkan hujan lebat seperti yang pernah terjadi di Shizuoka. •••Int/okz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar